Apakah Anda sering merasa mata Anda kabur atau sulit fokus saat melihat sesuatu? Mungkin saja Anda sedang mengalami rabun mata. Rabun mata atau myopia adalah kondisi di mana seseorang kesulitan melihat benda yang jauh. Namun, tahukah Anda bahwa ada faktor risiko yang dapat mempengaruhi rabun mata?
Salah satu faktor risiko yang mempengaruhi rabun mata adalah faktor genetik. Menurut Dr. James Loughman, seorang ahli optometri dari Dublin Institute of Technology, faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan rabun mata. “Jika salah satu atau kedua orang tua Anda menderita rabun mata, kemungkinan Anda juga akan mengalami kondisi tersebut,” ujarnya.
Selain faktor genetik, faktor gaya hidup juga dapat mempengaruhi rabun mata. Penggunaan gadget yang berlebihan dan kurangnya waktu yang dihabiskan di luar ruangan dapat meningkatkan risiko rabun mata pada anak-anak dan remaja. Menurut Dr. Dongmei Cui, seorang ahli optometri dari Universitas Tiongkok, “Anak-anak yang terbiasa menggunakan gadget dalam waktu yang lama cenderung lebih rentan terkena rabun mata.”
Faktor lingkungan juga turut berperan dalam perkembangan rabun mata. Polusi udara dan cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat merusak mata dan meningkatkan risiko rabun mata. Dr. Amanda Heyworth, seorang ahli optometri dari Universitas Manchester, menekankan pentingnya perlindungan mata dari paparan cahaya biru. “Menggunakan kacamata anti radiasi cahaya biru dapat membantu mengurangi risiko rabun mata akibat penggunaan gadget,” ujarnya.
Selain faktor-faktor di atas, faktor usia juga menjadi faktor risiko yang mempengaruhi rabun mata. Menurut American Academy of Ophthalmology, risiko rabun mata meningkat seiring bertambahnya usia seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mata dan menghindari faktor risiko yang dapat mempengaruhi rabun mata.
Dengan mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi rabun mata, kita dapat lebih waspada dan melakukan langkah preventif untuk menjaga kesehatan mata kita. Konsultasikan dengan dokter mata atau ahli optometri untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang cara mencegah dan mengatasi rabun mata. Jangan biarkan rabun mata mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.