Mata rabun adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Penyebab umum mata rabun antara lain adalah paparan sinar UV yang berlebihan, polusi udara, serta faktor genetik. Mengetahui penyebab-penyebab tersebut sangat penting agar kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Menurut Dr. Budi, seorang ahli kesehatan mata dari RS Mata Jakarta, paparan sinar UV yang berlebihan dapat merusak sel-sel mata dan menyebabkan mata rabun. “Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakan kacamata hitam atau topi yang melindungi mata dari sinar UV saat berada di luar ruangan,” ujarnya.

Selain itu, polusi udara juga merupakan salah satu penyebab mata rabun yang perlu diwaspadai. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Susi, seorang ahli lingkungan hidup, partikel-partikel polusi udara dapat masuk ke dalam mata dan menyebabkan iritasi serta gangguan penglihatan. “Untuk mengurangi risiko terkena mata rabun akibat polusi udara, kita disarankan untuk menggunakan masker saat berada di lingkungan yang berpolusi,” tambahnya.

Faktor genetik juga turut berperan dalam risiko terkena mata rabun. Menurut Prof. Ali, seorang ahli genetika dari Universitas Indonesia, seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah penglihatan cenderung lebih rentan terkena mata rabun. “Meskipun faktor genetik tidak dapat dihindari, namun kita dapat mengurangi risikonya dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan mengikuti gaya hidup sehat,” katanya.

Untuk mengurangi risiko terkena penyakit mata rabun, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan, antara lain adalah menjaga pola makan yang sehat, menghindari rokok, serta menggunakan kacamata pelindung saat bekerja di tempat yang berdebu. Dengan melakukan langkah-langkah preventif tersebut, diharapkan kita dapat mengurangi risiko terkena mata rabun dan menjaga kesehatan mata kita dengan baik.

By admin